Sejarah SMK Sunanul Muhtadin

               SMK Sunanul Muhtadin merupakan sekolah menengah kejuruan yang berada di bawah naungan Yayasan Sekolah Al-Qur’an Sunanul Muhtadin, Dusun Sidorukun, Desa Kertosono, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik. Pendirian Sekolah kejuruan ini bertujuan untuk mewujudkan lembaga pendidikan yang mampu memfasilitasi potensi peserta didik untuk menyambut dunia usaha dan industri, serta masa depan yang lebih baik. Selain, berbekal kompetensi keahlian yang di pelajari di sekolah, SMK Sunanul Muhatadin juga didukung dengan adanya pendidikan berbasis pesantren modern.
               Mengusung visi “menjadi sekolah kejuruan yang kreatif, edukatif, religious, dan nasionalis dalam persaingan dunia usaha dan industri modern”, sekolah kejuruan ini berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada masyarakat. Adapun beberapa kompetensi keahlian yang menjadi ciri khas dari SMK Sunanul Muhtadin adalah adanya pembelajaran yang mendukung proses menghafalkan Al-Qur’an (tahfidzul qur’an), belajar kitab-kitab salaf, bilingual (Inggris, Arab, dan Mandarin), serta berorientasi internasional.
               Sejak menerima ijin melalui Dinas Penanaman Modan dan PTSP Provinsi Jawa Timur, SMK Sunanul Muhtadin telah memiliki kompetensi keahlian Perhotelan dan Jasa Pariwisata. Kompetensi tersebut dipilih dengan berbagai pertimbangan, baik dari sisi akademis maupun dari beberapa ahli. SMK Sunanul Muhtadin juga telah berkerja sama dengan berbagai pihak di bidang industri perhotelan dan pariwisata, serta perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi pada pendidikan vokasi. Dalam konteks industri perhotelan, sekolah ini telah bekerja sama dengan hotel-hotel besar di Kabupaten Gresik, diantaranya adalah Aston Inn, Khas Hotel, dan lain sebagainya. Dari sisi pariwisata, SMK Sunanul Muhatdin telah memiliki kerjasama dengan berbagai pelaku pariwisata yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kabupaten Gresik. Selain itu, Universitas Ailangga dan Universitas Negeri Surabaya juga menjadi partner dalam berbagai kesempatan untuk merumuskan kegiatan akademik di sekolah.
               Berdasarkan masukan dari berbagai pihak, pada tahun ajaran selanjutnya sekolah ini memiliki agenda untuk menambah kompetensi keahlian baru yaitu Desain Komunikasi Visual (DKV). Kompetensi keahlian ini diharapkan mampu berjalan beringingan dengan komptensi keahlian yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, peluang kerja maupun kesempatan berwirausaha bagi lulusan Desain Komunikasi Visual terbuka lebar, karena tidak memerlukan modal yang besar atau tempat yang luas untuk memulai berwirausaha. Karena industri DKV adalah industri kreatif dimana produk yang dihasilkan adalah kekuatan ide/konsep, kreatifitas dan keterampilan. Lebih dari itu, tidak menuntup kemungkinan peluang melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya bagi lulusan Desain Komunikasi Visual SMK, di mana banyak perguruan tinggi yang membuka jurusan tersebut.
Scroll to Top